Tulang Bawang, Selasa, 13 September 2023 – Dugaan penyalahgunaan Dana Desa (DD) tahun 2020/2021/2022 mengguncang ketenteraman Kampung Wira Agung Sari, Kecamatan Penawar Tama, Kabupaten Tulang Bawang. Kabar ini mencuat saat tim media bersama Lembaga KPK Tipikor melakukan pemantauan terhadap kegiatan pembangunan jalan tani di kampung tersebut yang menggunakan anggaran Dana Desa tahun 2023.
Berdasarkan data yang dihimpun tim media dan Lembaga KPK Tipikor, sejumlah warga Kampung Wira Agung Sari mengeluhkan kondisi jalan di kampung mereka yang tidak bisa dilalui kendaraan saat musim hujan. Warga yang enggan disebutkan identitasnya mengekspresikan ketidakpuasan terhadap fasilitas pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, yang dirasakan tidak memberikan manfaat signifikan bagi masyarakat.
Menariknya, di kampung lain di Kecamatan Penawar Tama, masyarakat dapat merasakan manfaat Dana Desa (DD) dalam berbagai aspek pembangunan, seperti pos ronda, talut, sumur bor, jalan tani, dan program ketahanan pangan. Namun, di Kampung Wira Agung Sari, warga menyampaikan bahwa realisasi dana desa tidak sesuai dengan harapan.
Salah satu contoh yang diungkapkan oleh warga adalah pembangunan pos ronda baru. Meski dana untuk pos ronda tersebut telah terealisasi, namun hingga saat ini, pos ronda tersebut tidak tampak adanya. Sementara di kampung lain, pembangunan pos ronda dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.
Warga juga menyampaikan bahwa program ketahanan pangan, seperti bibit buah dan hewan ternak (ayam), di kampung mereka tidak terealisasi sebagaimana mestinya. Bibit cabai dan dua ekor ayam yang baru menetas menjadi satu-satunya yang diimplementasikan, sementara di kampung lain bibit buah beragam dan ayam sejumlah dua ekor diterima oleh masyarakat.
Dalam mencari kebenaran terkait pengelolaan Dana Desa yang dinilai tidak transparan, tim media bersama Lembaga KPK Tipikor mengunjungi rumah Ketua BPK, Slamet, pada Rabu, 13 September 2023. Slamet, ketua BPK, bersama Kaur Pembangunan menjelaskan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembangunan pos ronda dan proyek jalan sabes tahun 2023.
Di hadapan tim media, Slamet dan Kaur Pembangunan mengaku bahwa pembelian batu sabes yang dianggap sebagai proyek pembangunan jalan di kampung mereka dikerjakan oleh Sekretaris Desa. Mereka tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai pos ronda yang belum terwujud dan pembangunan jalan sabes.
Pertanyaan mengenai keberadaan batu sabes di tugu tengah kampung tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Ketidakjelasan ini semakin menambah kecurigaan masyarakat terhadap transparansi pengelolaan Dana Desa di Kampung Wira Agung Sari.
Kisah ini terus berkembang, dan tim media bersama Lembaga KPK Tipikor berkomitmen untuk menggali lebih dalam dan membawa kebenaran ke permukaan. Masyarakat dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan klarifikasi yang memadai untuk mengungkap kebenaran sejati di balik dugaan penyalahgunaan Dana Desa ini. Kami akan terus memberikan pembaruan seiring berjalannya investigasi ini.(Tim/shdn)