Pringsewu (GS) Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Pringsewu dr. Herlambang, mengimbau kepala pekon/desa agar mendorong warganya melakukan Gerakan 1 Rumah, 1 Jumantik (G1R1J).
“Yakni, setiap rumah harus ada satu orang penanggungjawab untuk memeriksakan jentik di rumah dan sekitar rumah setiap seminggu sekali, agar jentik-jentik nyamuk DBD dapat dibasmi sehingga angka bebas jentik di setiap pekon menjadi tinggi,” kata Herlambang, Senin (27/12).
Meskipun, lanjut dia, tren kasus DBD di Pringsewu mengalami penurunan di tahun 2021 ini, ia berharap warga serta Pemerintah terkait, jangan sampai lengah.
“Memang biasanya terjadi peningkatan kasus DBD pada bulan November sampai Februari. Biasanya berbarengan dengan musim penghujan. Oleh karena itu pada bulan-bulan tersebut perlu upaya untuk antisipasi peningkatan kasus DBD,” lanjutnya.
Ia juga meminta masyarakat Pringsewu melakukan langkah-langkah antisipatif guna menanggulangi angka kasus DBD.
“Yakni dengan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan kegiatan 3M plus ( menguras, menutup dan mendaur ulang tempat-tempat yang berisiko untuk sarang dan perindukan nyamuk),” bebernya.
Serta Plusnya, kata dia, adalah menghidari gigitan nyamuk dengan cara, menabur bubuk abate/ insektisida.
“Juga memasang kasa anti nyamuk, pakai kelambu, pakai lotion anti nyamuk, obat anti nyamuk, juga menanan tanaman pengusir nyamuk,” imbuhnya.
Diketahui, peningkatan kasus DBD di Kabupaten Pringsewu terjadi di bulan September, terdata ada 9 kasus, kemudian di Oktober 25 kasus, dan November 36 kasus. Total jumlah kasus di tahun 2021 ini sebanyak 192 kasus DBD, satu diantaranya meninggal dunia. (BM)