Tulang Bawang Barat – (GS) –
Aneh, di daerah lain Inspektorat selalu terang-terangan dalam mempublish kegiatan kegiatan mereka ke publik melalui media massa. Ternyata hal ini berbeda dengan Inspektorat Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) yang mana Inspektur melarang bawahannya untuk menyampaikan ke publik apapun kegiatan kecuali Inspektur itu sendiri yang menyampaikan.
Namun, Inspektur Kabupaten Tubaba Bustam Effendi juga sangat sulit untuk dimintai statemennya. Seperti halnya dengan tindak lanjut Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Tiyuh Tirta Kencana Kecamatan Tulangbawang Tengah yang mana Kejaksaan Negeri Tulangbawang telah menyurati Inspektorat Tubaba untuk meminta hasil audit mereka.
Saat wartawan hendak memintai tanggapan kepada Bustam Effendi, Inspektur Kabupaten Tubaba dikantornya pada Senin siang ia sedang tidak berada ditempat. Begitu juga saat dihubungi melalui ponselnya baik di telpon maupun SMS serta WhatsApp tidak ada jawaban.
“Jadi itu kalau ada yang mau keluar (statement) bisa saja konfirmasi aja ke dia (Inspektur), jadi suara itu harus ke Inspektur (Bustam Effendi),”ungkap salah seorang Inspektur Pembantu (Irban) pada Inspektorat Kabupaten Tubaba yang enggan ditulis namanya, Senin (20/5/2019).
Menurut Irban ini, aturan pembungkaman Irban terhadap publik itu dibuat-buat oleh Inspektur pada masa jabatan Bustam Effendi. Mengingat, aturan itu tidak ada dalam undang-undang maupun Peraturan Daerah.
“Itu adalah kebijakannya Inspektur seperti itu, kebijakan karena dia (Inspektur) adalah pimpinan, walaupun gimana kita patuh aturan pimpinan kalaupun gimanalah suara yang keluar adalah suara inspektur, beda dengan Inspektur yang lama kita bisa memberikan keterangan, yang ini nggak boleh,”ujar dia.
Menanggapi persoalan Dugaan Korupsi Dana Desa Tiyuh Tirta Kencana maupun persoalan lainnya, para Irban di Inspektorat Tubaba ini harus bungkam atas kebijakan Inspektur tersebut.”Jadi bagusnya pak Inspektur saja yang memberikan statement kepada anda, gimana, sampai dimana prosesnya kala dulu kita bisa ngomong kalau sekarang tidak bisa lagi,”pungkasnya. (Pauwari).