Korwil Jatim Holiyadi
Jember, Gemasamudra.com – Suasana jalan Kaliputih Puger tepatnya di pinggir jalan area Perhutani banyak berdiri warung-warung liar berdiri. Warung liar yang tidak punya ijin kepada pihak Perhutani hari ini dieksekusi oleh pihak terkait, akibat dari program Pemerintah propinsi salah satunya pelebaran jalan. Tempatnya di dusun Kaliputih rt 01 rw 05 desa Rambipuji kec. Rambipuji kab. Jember.
Sekitar 70 personil gabungan turun untuk melaksanakan pembongkaran warung tersebut. Adapun instansi terkait diantaranya Satpol PP, TNI, PUBM dan PLN. Sekitar pukul 09.00 WIB, Pembongkaran di laksanakan sampai selesai. Pembongkaran berjalan lancar dan tidak ada perlawanan dari pemilik warung. Sebelumnya sudah banyak warung di bongkar oleh pemiliknya, yang rata – rata warga Rambipuji sendiri.Untuk yang bertahan dan permanen salah satunya milik orang luar daerah.Tepatnya hari ini kamis, 3/7/2025 warung yang bertahan dibongkar semuanya, karena sebelumnya sudah diberi kesempatan bongkar sendiri dan sudah di peringati berkali kali tapi tetap bertahan.
B. Etik salah satu warga setempat yang ikut menyaksikan pembongkaran tersebut merasa iba dan senang. Demi program pemerintah pelebaran jalan memang harus di bongkar karena tidak ada ijin, apalagi warung itu orang luar daerah.kalo warga asli yang punya warung sudah kemarin dibongkar sendiri sesuai dengan instruksi. Semua ini demi kepentingan bersama, biar daerah kami rapi dan bersih dan prngguna jalan akan lebih enak kalo ada pelebaran jalan.
Kami sangat senang dan bangga kalo sampai daerah kami berkembang terutama UMKM lokal. Kabarnya habis pelebaran jalan masyarakat setempat akan di buatkan tempat jualan sendiri yang berbasis nyewa. Benar tidaknya kabar itu, kalo benar kamipun bisa ikut jualan di tempat yang sudah disediakan oleh pihak terkait. Celetuk B. Etik sambil senyum
Ibu Watik selaku pemilik warung mengatakan, Sebelumnya kami sudah diberitahu kalo disuruh bongkar warung kami,karena akan ada pelebaran jalan. Kami bersama yang lainnya langsung membongkar warung kami yang rata – rata warga setempat. Kami sadar kami numpang, bagaimanapun ini milik pemerintah bisa tidak bisa tetep harus kami bongkar.
Lanjut B. Watik, semoga setelah program ini selesai, kami bersama warga lainnya bisa di berikan tempat untuk berjualan. Tentunya tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah yang mempunyai ijin. Biar kami bisa tenang berjualan meskipun harus nyewa tempatnya. Semua ini untuk nyambung hidup kami, apalagi anak kami masih ada 2 orang yang butuh biaya pendidikan dan hidup sehari – hari. Ungkapnya
Agus perwakilan dari Perhutani yang ikut menjalankan pembongkaran menjelaskan. Awalnya hanya ada 2 warung disini itupun warga setempat. Lama kelamaan tambah banyak, yang sangat memprihatinkan kebanyakan yang menempati warga luar daerah. Entah ijin pada siapa, sedangkan kami sendiri tidak pernah memberikan ijin apalagi narik retribusi.
Usut punya usut ada oknum yang bangun warung, selanjutnya di sewakan bahkan ada yang di jual. Ini tambah parah sudah mas, setelah itu kami mengadakan pendekatan sekiranya warung- warung untuk segera membongkar sendiri dikarenakan tidak ada yang memberi ijin. Kenyataannya para pemilik warung malah ngajak tengkar. Repot sudah kalo begini mas. Alhamdulillah ada kabar dari propinsi kalo ada pelebaran jalan, akhirnya kami bisa membongkar warung- warung tersebut bersama pihak terkait. Jelas Agus
Camat Rambipuji Djoni Nurtjahjanto SH, menjelaskan pada pihak media. Program ini milik propinsi sedangkan yang mengadakan pembongkaran sesuai instruksi propinsi. Kami di sini cuma membantu apa yang sudah di perintahkan untuk kami.
Singkat cerita kami bersama Muspika sudah mengadakan pendekatan agar supaya pemilik warung untuk segera mengosongkan tempat di karenakan tempat kena pelebaran jalan. Sekitar 30 warung berdiri di area Perhutani tersebut. Peringatan pertama memang sudah ada yang di bongkar sendiri atas dasar kesadaran sendiri. Yang dibongkar awal rata- rata warga setempat yang sadar kalo di situ numpang. Ada 2 warung yang masing berdiri semuanya permanen. Itu yang menjadi kendala. Anehnya lagi salah satu warung itu pemiliknya dari luar kec. Rambipuji
Alhamdulillah pada hari ini pelaksanaan pembongkaran warung tersebut tidak ada kendala. Semua dilakukan oleh pihak terkait dari propinsi dibantu oleh Muspika Rambipuji dan instansi terkait dari kecamatan. Rambipuji. Harapan kami semoga program pemerintah propinsi bisa berjalan lancar. Terima kasih juga pada masyarakat Rambipuji yang sudah mendukung program pemerintah ini. Kami bersama Muspika akan tetap berusaha, bersama instansi lainnya untuk tetap memikirkan tempat untuk pengembangan UMKM lokal sesuai dengan program pemerintah pusat. Tegas Djoni Nurjhahjanto SH. (Team)