Pringsewu| Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Cipta Karya, meresmikan sembilan Pembangunan Sanitasi Tahun 2022 yang bersumber dari DAK.
Peresmian infrastruktur bidang sanitasi pembangunan tersebut meliputi TPS3R, SPALDT, dan SPALDS. Peresmian secara simbolis dilakukan di TP3SR Pekon Fajar Agung Barat, Senin (27/2).
Sembilan Infrastruktur Sanitasi tersebut berada di 7 pekon penerima manfaat, yakni: Pekon Fajar Agung Barat, Waringin Sari Timur, Rejosari, Ambarawa Barat, Gemahripah, Sidodadi, dan Toto Karto.
Kadis PU-PR Pringsewu Imam Santiko Raharjo mengatakan, salah satu tujuan dibangunnya sanitasi tersebut untuk menekan angka laju stunting di Kabupaten Pringsewu.
“Sudah kita ketahui bersama, bahwa Kabupaten Pringsewu merupakan satu-satunya kabupaten di Sumatera yang telah menyandang status open defecation free (ODF). Dan salah satu tujuan sanitasi adalah menekan angka laju stunting, karena sanitasi yang buruk bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang balita,” kata Imam.
Berikut rincian penerima manfaat Pembangunan DAK Bidang Sanitasi TA 2022, yakni: Pembangunan SPALDT di Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagelaran yang melayani 53 sambungan rumah . Kemudian, pembangunan SPALDT di Pekon Totokarto, Kecamatan Adiluwih yang melayani 52 sambungan rumah dan pembangunan SPALDT di Pekon Gemahripah, Kecamatan Pagelaran melayani 52 sambungan rumah .
Selanjutnya, pembangunan SPALDS di Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu melayani 70 sambungan rumah , pembangunan SPALDS di Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa melayani 70 sambungan rumah .
Lalu, Pembangunan TPS3R di Pekon Fajar Agung Barat, Kecamatan Pringsewu melayani 298 KK, Pembangunan TPS3R Pekon Waringinsari Timur, Kecamatan Adiluwih melayani 298 KK, Pembangunan TPS3R Pekon Ambarawa Barat, Kecamatan Ambarawa melayani 200 KK dan Pembangunan TPS3R Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu melayani 254 KK .
Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah berharap, dibangunnya fasilitas sanitasi ini bisa diperuntukkan sebagai akses penduduk terhadap prasarana dan sarana air limbah permukiman dan persampahan yang pada dasarnya erat kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan, sosial budaya serta kemiskinan.
“Semakin besar akses penduduk kepada fasilitas sanitasi serta pemahaman tentang higienis, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit yang ditularkan melalui media air dan tanah,” harap dia.
Dengan diresmikan dan diserahterimakannya 9 (sembilan) fasilitas Hasil Kegiatan DAK Sanitasi Tahun Anggaran 2022 di 7 (tujuh) Pekon yang ada di Kabupaten Pringsewu, bisa terbentuk suatu kelembagaan yang nantinya akan menjadi “support system” mulai dari masyarakat penerima manfaat dan KPP (Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara) dalam upaya pengoperasian dan pemeliharaan infrastruktur yang telah dibangun serta kreatifitas dan inovasi masyarakat demi tercapainya Pekon mandiri.
“Kami berharap, setelah serah terima yang dilakukan hari ini akan mampu mengurangi permasalahan sanitasi yang ada di Kabupaten Pringsewu dan meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan
masyarakat,” kata Adi.
Dan semoga dengan penambahan 4 unit TPS3R dan revitalisasi TPA pada Tahun 2023, persoalan sampah di Kabupaten Pringsewu dapat ditangani secara komprehensif serta tentunya sebagai embrio baru bagi upaya pengelolaan persampahan berbasis masyarakat di Kabupaten Pringsewu yang diawali dari lingkup pekon-pekon yang ada di Kabupaten Pringsewu.
“Tentunya hal tersebut juga membutuhkan komitmen bersama kita, mulai dari unsur Pemerintah Daerah,stakeholder terkait dan warga masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing dan tidak membuangnya ditempat sembarangan,” pungkasnya.