Menu

Mode Gelap

Berita Terkini · 5 Apr 2021 21:57 WIB ·

Reka Ulang Pembunuhan Akibat Cinta Terlarang


Reka Ulang Pembunuhan Akibat Cinta Terlarang Perbesar

Jember (GS) – Rekonstruksi pembunuhan akibat cemburu yang terjadi di Desa Cakru beberapa waktu lalu, diperagakan di Mapolsek Kencong oleh Team Inafis Polres Jember, Senin (05/4/2021).

Seperti yang pernah diberitakan, dikarenakan tidak kuat menahan api cemburu, akibat dari pengakuan sang istri, bahwa istrinya telah menjalin hubungan asmara selama enam tahun dengan pria lain, seorang pria nekat menghabisi nyawa tetangganya, yang notabene masih sahabatnya sendiri.

Sukari (42) seorang juru kunci makam, tewas usai terkena sabetan celurit dari Tohit (37) warga RT 03 RW 08, Dusun Krajan, Desa Cakru, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember.

Klik Gambar

Korban sempat di larikan ke Puskesmas Cakru, namun karena terlalu banyak mengeluarkan darah, korban pun menghembuskan napas terakhirnya. Korban menderita luka sabetan celurit empat kali di bagian kepalanya.

Baca Juga :   Jelang IdulFitri, Pemkab Lamtim Lakukan Pengawasan Harga Bahan Pokok Sembako

Adegan per adegan diperagakan oleh tersangka. Dalam adegan pertama digambarkan tersangka yang sedang ngobrol dengan istrinya, terkait kondisi ekonomi yang dirasa semakin berat.

Saat itulah istri tersangka menceritakan bahwa dia telah berselingkuh dengan korban selama enam tahun.

Adegan ke dua menceritakan bagaimana tersangka menemui korban di rumah korban, yang dilanjutkan dengan adegan berikutnya dimana tersangka melakukan pembacokan

Baca Juga :   Muspika Ajung Mengadakan Halal bihalal dan Silaturahmi dalam Rangka Idul Fitri 1446 H.

Selanjutnya diceritakan bagaimana anak korban Muhammad Salman (18) langsung berlari mencari bantuan yang di respon oleh Junaedi, tetangga korban, dimana akhirnya Junaedi berhasil merampas celurit dari tersangka.

“Pagi itu Bapak sedang duduk dibawah lagi ngobrol bersama ibu saya. Lalu tersangka datang bawa celurit dan langsung membacok kepala bapak saya, hingga terjatuh. Dibacok lagi sampai empat kali, dengan panik, saya lari untuk memberi tahu orang orang kampung.” tutur Salman waktu itu.

Tidak kurang dari sebelas adegan yang dilakukan dalam rekonstruksi tersebut.
Kapolsek Kencong Akp Adri S saat di konfirmasi setelah rekonstruksi, mengatakan bahwa dilakukanya rekonstruksi bertujuan menggambarkan terjadinya sebuah peristiwa

Baca Juga :   Lepas Pisah SDN Pancakarya 03 Tahun Ajaran 2024 - 2025 Berjalan dengan Khidmat.

“Jadi dilakukan rekonstruksi ini bertujuan menggambarkan telah terjadi tindak pidana yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Semua ini untuk meyakinkan jaksa bahwa memang benar telah terjadi kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian.” kata Adri.

Saat disinggung kenapa rekonstruksi tidak dilakukan di TKP yang sebenarnya, Kapolsek menjawab, “Rekonstruksi tidak harus dilakukan di TKP, di manapun bisa, yang penting menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari kejadian. “imbuhnya.

“Ancaman yang dikenakan di atas 7 tahun, bisa pasal 351, 338 junto 340.” pungkasnya. (doy)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Pemkab Jember Instruksikan Gerakan Ayah Mengambil Rapor, ASN Laki-Laki Diminta Terlibat Aktif

19 Desember 2025 - 06:42 WIB

Bupati Lampung Timur Resmi Melantik 18 Pejabat Administrator Dan Pengawas

17 Desember 2025 - 13:47 WIB

Viral Video Dugaan Pungli KK, PJ Kades Pancakarya Tegaskan Masalah Sudah Diselesaikan

16 Desember 2025 - 15:28 WIB

Program Gerakan Lampung Menanam, Partai Golkar Peduli Lingkungan Masyarakat

16 Desember 2025 - 11:09 WIB

Launching Ngopi Kuning PD AMPG Provinsi Lampung: Tidak Ada Hari Tanpa Konsolidasi

16 Desember 2025 - 08:27 WIB

Musda Kali Ini, Adhitia Pratama Terpilih Jadi Ketua DPD II Partai Golkar Lamtim

16 Desember 2025 - 08:20 WIB

Trending di Berita Terkini