TANGGAMUS – (GS) – Penerima manfaat keluhkan mutu kualitas dari kegiatan pembangunan pengerasalan jalan onderlagh (Telford) yang bersumber dari Dana Desa Tahun 2019, di Dusun Tamiang, Pekon Sukajadi, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, terkesan tidak mengacu dengan standar teknis pekerjaan.
Pengerasan jalan onderlagh (telford) yang menghubungkan dari Dusun Tamiang Pekon Sukajadi ke Pekon Tanjung Kemala tepatnya Dusun Limbaji, juga penghubung ke Pekon Rantau Tijang, tepatnya Dusun Campang ini terkesan tidak begitu memperhatikan teknis pemasangan batu, bahkan diduga menghilangkna beberapa item pasangan material.
Salah seorang pengguna jalan, Sayuti warga Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pugung, yang tiap hari pergi ke kebon melintasi jalan tersebut, mengeluhkan akan mutu kualitas hasil dari pekerjaan onderlagh tersebut.
“Kalau seperti ini hasilnya gak akan tahan lama, saat hujan datang sudah dipastikan pasangan batu onderlagh ini akan bubar,” keluh Sayuti, kepada media ini sehabis pulang dari kebun, Selasa (24/12/2019).
Menurut Sayuti, sebelum dilakukan pemasangan batu onderlagh terlebih dahulu diampar pasir agar lebih mengingkat, akan tetapi itu tidak dilakukan bahkan dari permukaan tanah langsung pemasangan batu. Selanjutnya, cara pemasangan batupun juga tidak sesuai dengan aturan, yang seharusnya berdiri namun dipasang secara tidur.
“Saat pelaksanaan saya tidak melihat adanya hamparan pasir sebelum dipasangkanya batu onderlagh, kalau seperti ini pekerjaannya tidak mengahabiskan dana 80 persen dari nilai anggaran,” imbuh Sayuti.
Senada juga disampaikan DK, salah seorang warga Dusun Tamiang, Pekon Sukajadi, yang juga ikut serta selaku tenaga kerja pada kegiatan tersebut, mengatakan bahwa pada saat sebelum pemasangan batu onderlagh tidak terdapat hamparan pasir.
“Tidak ada hamparan pasir mas, kami pekerja langsung susun batu,” ungkap DK.
Saat ditanya soal papan informasi kegiatan DK, juga mengatakan tidak pernah melihat adanya papan informasi kegiatan yang terpasang dilokasi, dari mulai dan sampai selesainya kegiatan, bahkan ia pun tidak mengetahui berapa besaran anggaran kegiatan pembangunan pengerasan jalan onderlagh tersebut.
“Saya tidak pernah melihat terpasang papan informasi yang dimaksud, sampai selesai pekerjaan pun juga saya tidak melihat dipasang mas,” terang DK.
Diwaktu yang sama Hendra, selaku Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Pembangunan pengerasan jalan onderlagh saat dikonfirmasi melalui via telephon selulernya mengaku bahwa semua proses pelaksanaan kegiatan sudah sesuai instruksi dari Kepala Pekon Sukajadi, Mahmud Fauzi. Untuk nilai kegaitan itu sendiri berkisar kurang lebih 150 jutaan, sedangkan seperti dari semua pembelanjaan material dan pengadaan alat berat semua kepala pekon yang mehandlenya.
“Semua teknis dilapangan instruksi dari kepala pekon pak, juga belanja material dan pengadaan alat berat pak Kakon mas,” akunya Hendra kepada media ini, Selasa (24/12/2019).
Diakui juga oleh Hendra, soal bentuk dari transparansi terhadap masyarakat, yakni berupa papan informasi kegiatan pekon yang bersumber dari Dana Desa memang tidak ada atau tidak terpasang dilokasi pekerjaan.
“Memang tidak ada mas papan informasi, sebenarnya kalau yang lebih paham pak Kakon atau tangan kanannya pak Kakon,” jelas Hendra.
Penulis : (Tim MGG)
Facebook Comments Box