JAKARTA – (GS) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang melakukan seleksi untuk merekrut lima anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nama Staf Ahli Kapolri, Irjen Pol. Dr.Drs. Hi. Ike Edwin, SH,MH yang saat ini masih aktif di institusi Polri digadang-gadang layak menjadi anggota Dewan Pengawas KPK.
Seperti yang dikatakan oleh sejumlah tokoh adat dan masyarakat Lampung, Dang Gusti Ike Edwin panggilan akrab Irjen Pol. Dr.Drs. Hi. Ike Edwin, SH,MH, dan mantan Kapolda Lampung dengan pangkat bintang dua ini, bisa dipertimbangkan Presiden Jokowi.
” Irjen Pol. Ike Edwin, kami nilai layak dan memenuhi kriteria, dipilih untuk dewan pengawas KPK,” ujar Amaraudin Ketua Koordinator Relawan WLJ Lampung, pada Selasa (5/11/2019).
Dia menjelaskan, penunjukkan Dang Ike Edwin menjadi anggota dewan pengawas KPK bisa menjadi pintu masuk untuk meyakinkan masyarakat bahwa presiden Jokowi memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pemberantasan korupsi.
Karena Ike Edwin memiliki integritas, berpihak kepada pemberantasan korupsi dan tidak nemiliki resistensi terhadap pemberantasan korupsi.
“Untuk mengembalikan kepercayaan tersebut presiden harus dapat memilih orang yang memiliki kapabilitas dan aksebtabilitas yang tinggi. Jika tidak, dugaan bahwa KPK akan dilumpuhkah atau dimatikan semakin tinggi,” Amarudin.
Amar menambahkan Dang Gusti Ike Edwin, adalah kandidat yang layak dan sudah teruji memiliki rekam jejak yang baik, antikorupsi dan berpihak terhadap pemberantasan korupsi.
Siapakah sebenarnya sosok Irjen Pol. Dr.Drs. Hi. Ike Edwin, SH,MH ?
Dang Gusti Ike Edwin Lahir di Lampung pada tanggal 10 Desember 1961, pendidikan ahir S3 (Doktor) pada tahun 2016, dan memulai karirnya pendidikan di Polri sebagai Akpol pada Tahun 1985, PTIK 1992, SESPIM POLRI 1998 dan SESPATI POLRI Tahun 2009.
Selain itu Ike Edwin juga masih keturuan darah biru kerajaan Sekala Brak, menjabat sebagai Perdana Mentri Kerajaan Sekala Brak, yang dikenal sangat aktif dan dekat dengan masyarakat kalangan bawah.
Ike Edwin juga memiliki segudang pengalaman dan jabatan pada institusi polri diantaranya yakni, Pada Tahun 1988 menjabat Kapolsek Depok, Tahun 1990 Kasatserse Polres Metro Depok, Tahun 1992 Kasatserse Polres Metro Bekasi, 1995 Kasatserse Poltabes Palembang, Tahun 2000 Kasatserse PolwilTabes Surabaya, Kasatserse Tipiter Polda Metro Jaya, Kasatserse Krimsus Polda Kalsel, Wadir Serse Ditkrimsus Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kaplowiltabes Surabaya, Kapolrestabes Surabaya, Dirtipikor Bareskrim Polri,Widyaiswara Sespim Polri, Wakalpolda Sulsesl,Kapolda Lampung, dan Kasespimma Polri serta terahir menjabat Sahli Sospol Kapolri dari 2017 hingga saat ini.
Terpisah, seperti pernah diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (Jari 98), Ferry Supriadi. Dia menuturkan, Irjen Ike Edwin sangat faham betul terkait alur bidang hukum, ekonomi, keuangan atau perbankan. Lalu tak pernah melakukan perbuatan tercela. Cakap, jujur, memiliki integritas moral yang tinggi dan memiliki reputasi yang baik.
“Irjen Ike Edwin, memiliki rekam jejak yang mumpuni, sukses ungkap Kasus Gayus Tambunan dan Selamatkan Keuangan Negara 350 Miliar,” ungkapnya seperti dilansir dari laman Indopos.co.id pada beberapa waktu lalu.
Halsenada juga pernah dikatakan oleh Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, Ike Edwin pernah berhasil mengungkap kasus korupsi pajak Gayus Tambunan, Ike Edwin juga mampu menuntaskan 120 persen kasus korupsi semasa menjabat Dirtipikor Bareskrim Polri.
Berdasarkan catatan MAKI, walaupun ketika itu (tahun 2010) anggaran Polri jauh lebih kecil, tetapi prestasi Polri dalam mengungkap dan menuntaskan kasus korupsi jauh melebihi capaian KPK dan Kejaksaan Agung.
“Apalagi sekarang dia (Ike Edwin) menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Politik Kapolri. Selain masalah korupsi, dia juga memahami politik. Pimpinan KPK ini kan harus orang yang mengerti politik supaya tidak dikadalin oleh politik dan dimakan oleh politik,” kata Boyamin.
Menurut dia, Ike Edwin punya pengalaman bagaimana diintervensi saat menangani kasus korupsi pajak Gayus Tambunan. Boyamin optimistis Ike Edwin mampu mengeksplorasi kemampuannya untuk menuntaskan kasus-kasus pajak yang lebih besar. Juga mencegah bocornya potensi penerimaan negara dari pajak, cukai, tambang, dan perkebunan. “Ini kan potensi yang bisa jadi ribuan triliun rupiah yang bisa didapatkan negara,” paparnya.
Ditemui secara terpisah pula, Sekretaris DPD Bara JP Lampung, dr, Relly Reagen mengatakan, rekam jejak Panglima Kerajaan Adat Kepaksian Skala Brak Lampung ini, sudah tak diragukan. Dia pernah menjabat sebagai Kapolres Jakarta Pusat ketika Jakarta sedang diramaikan aksi unjuk rasa bernuansa politik, dan menjadi Wakapolda Sulawesi Selatan ketika wilayah ini kerap bergolak dengan banyaknya demo mahasiswa.
“Ketika memimpin Polda Lampung, Dang Gusti Ike membuat gebrakan membuka kantor kapolda dengan mendirikan tenda di Lapangan Saburai Bandar Lampung. Dua hari sekali ia berada di tenda tersebut melayani pengaduan masyarakat,”ujarnya.
Alhasil, Kata relly reagen tak ada kasus yang ditutup-tutupi, angka kriminalitas pun bisa ditekan hingga 30 persen. Provinsi Lampung yang kala itu menduduki 6 besar daerah konflik secara nasional, turun menjadi ke-16 hingga meraih penghargaan prestasi penanganan konflik.
“jadi secara pribadi saya sangat mendukung jika Dang Gusti Ike Edwin dipilih oleh pak Jokowi sebagai badan pengawas KPK dan semoga segudang prestasi beliau menjadi pertimbangan husus Presiden kita untuk memilih kandidat yang akan menduduki badan pengawas KPK,”pungkasnya.(*)