Tulang Bawang Barat – (GS) –
Pada tahun 2010 lalu Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) mulai membangun Kebun Buah Agrowisata di sekitar Kompleks SMKN 01 Tulangbawang Tengah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) tepatnya diantara Tiyuh Tirta Makmur dan Tiyuh Pulung Kencana.
Diketahui, terdapat sejumlah jenis buah-buahan yang ditanam di lokasi seluas 5 hektar ini. Seperti, Jambu Mutiara, Buah Naga, Durian dan buah-buahan lainnya yang mutlak merupakan program Dinas Pertanian. Sementara, terdapat saluran air yang cukup besar yang diisi ikan oleh Dinas Perikanan, Dinas PUPR Tubaba pun ikut andil menganggarkan pembangunan didalamp Taman Buah Agrowisata itu.
Ditambah lagi, saat ini sedang dibangun Taman Bejukew (Kura-kura) didalamnya. “Dari dimulainya pembangunan Taman Buah Agrowisata itu, sampai dibangun Taman Bejukew saat ini, kita bayangkan berapa anggaran yang masuk untuk membangun,”kata Sodri Helmi, SH., MH, Praktis Hukum dari Gerakan Supremasi Hukum Indonesia (Geshindo) Provinsi Lampung.
Sodri menegaskan, anggaran yang ia sebutkan dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah untuk membangun Taman Agrowisata itu tentunya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten.” Lantas, dari mana lagi sumber dana membangunnya kalau tidak dari APBD,”ujar dia.
Dirinya juga mengungkapkan bahwa, selama adanya Taman Agrowisata, Pemkab Tubaba belum mengelola lokasi yang notabenenya menjadi salah satu destinasi wisata di Kabupaten Tubaba dengan baik sehingga belum ada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masuk dari agrowisata tersebut.” Kalau saya bilang, belum balik modal lah. Gelontorkan uang puluhan miliar, tapi tidak menjadi sumber penghasilan,”kata dia.
Sodri Helmi mengisyaratkan bahwa, Pemkab Tubaba belum cermat dalam langkah pembangunan yang dapat menjadi sumber penghasilan di era menggebu-gebunya Pemkab menciptakan tempat wisata.” Agrowisata ada jambu mutiara nggak juga ada mutiaranya disana, ada buah naga tidak harus ada naganya,”ungkapnya.
P:(Pauwari)