Korwil Jatim: Holiyadi
Jember, gemasamudra.com – Merasa masalah hilangnya Badrus sudah selesai, kepala sekolah SMK Perikanan dan Kelautan Puger diduga tolak wawancara media. Melansir dari pemberitaan PAK JITU.com dengan judul “Sebut Bersepakat Kepsek SMK Perikanan & Kelautan Puger Tolak Wawancara” yang terbit pada Selasa, (16/7/2025) yang isinya sebagai berikut.
Puger, Jember, PakJITU.com – Kepala Yayasan Dahrul Bihar sekaligus Kepala Sekolah SMK Perikanan dan Kelautan Puger tolak wawancara.
Penolakan itu disampaikan Kuntjoro Basuki pada Jumat 11 Juli 2025, saat diminta untuk wawancara oleh jurnalis media ini melalui nomer pribadinya setelah ia tidak dapat ditemui di kantornya yang beralamat di Jl. A. Yani, Krajan II, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
“Alhamdulillah sudah selesai… sudah kita laporkan ke Direktorat SMK KEMENDIKDASMEN RI… ke Gubernur via DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR.. ke Bupati Jember.. ke Kantor Desa Langkap Bangsalsari… ke Dinas Pendidikan Cabang Jember.. ke Bakorwil Jember.. ke DPR RI KOMISI IV,” Balas Kuntjoro disertai emoticon dua telapak tangan yang dirapatkan, (11/7/2025).
Tidak berputus asa, media inipun meminta untuk wawancara langsung terkait yang sudah disebutkan diatas. Wawancara tatap muka ini penting mengingat media ini juga perlu melihat dokumen-dokumen terkait yang sudah disejutkan, termasuk dokumen kontrak sekolah dengan perusahaan, dan lain sebagainya. Namun Kuntjoro yang tidak diketahui keberadaannya oleh satpam yang sedang bertugas di Sekolah tersebut waktu itu tetap menolak, dengan alasan sudah bersepakat dengan keluarga korban Badrus Soleh untuk tidak lagi memediakan permasalahan siswanya yang hilang saat PKL (magang) itu.
“Ngapunten.. ngapunten.. Mohon maaf dan maaf…. kami Lembaga Yayasan PENDIDIKAN DAN PONDOK PESANTREN DARSUL BIHAR SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN PUGER JEMBER…. sudah komitmen janji dengan orang tua Badrus Sholeh untuk tidak memedia kan masalah Badrus Sholeh karena sudah selesai,” jawabnya lagi, masih dengan disertai emoticon dua telapak tangan dirapatkan.
Mulyadi, ayah korban Badrus Soleh saat dikonfirmasi perihal kesepakatan yang disebut oleh Kuntjoro membantah, “Bukan begitu mas, ini masalah ego, biar kami tenang dulu, soalnya Badrus nyatanya masih dalam cengkraman penguasa laut,” katanya melalui pesan singkat (15/7/2025).
Jauh hari sebelumnya (23/6/2025) Kuntjoro juga tidak dapat ditemui, satpam yang bertugas di pintu masuk SMK Perikanan dan Kelautan Puger menyebut, Kuntjoro sedang berada diluar kota. (***)