Gemasamudra.com,MANADO,– Meski sudah tidak lagi menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo masih tetap jadi bahan perbincangan.
Publik menanti langkah Gatot yang digadang – gadang bakal maju dalam Pilpres 2019 mendatang.
Nah, ternyata, Gatot punya hubungan emosional dengan Manado.
Gatot menghabiskan masa kecilnya di kota Tinutuan ini.
Ayah Gatot yang juga tentara pernah berdinas di Manado.
Mantan Sekprov Sulut Siswa Rachmat Mokodongan yang kini berkarir di pusat, membeber kisah Gatot di Manado kepada sejumlah wartawan dalam pertemuan informal di kantor Gubernur Sulut, beberapa waktu lalu.
“Kami tinggal satu asrama di Sario, ayah saya juga tentara,” kata dia.
Mokodongan membeber, ia dan Gatot kawan sepermainan.
Kemana – mana mereka bersama. “Kami punya semacam geng yang terdiri dari beberapa teman, pemimpinnya ya Gatot,” kata dia.
Ia menyebut Gatot punya badan tegap. Dia pun bernyali besar. “Karakternya khas anak kolong,” ujar dia.
Gatot kecil, beber dia, sedikit badung. “Namun dia setia kawan, jujur, dari kecil sudah terlihat jika ia punya bakat memimpin,” ujarnya.
Seperti layaknya anak kecil, keduanya juga kerap terlibat kenakalan kecil.
Suatu waktu, Gatot dan Mokodongan mengambil buah dari pohon di sebuah rumah.
Keduanya kemudian terpisah dan nanti bertemu puluhan tahun kemudian. Kala itu, Gatot sudah jadi panglima dan Mokodongan menjabat Sekprov Sulut.
Ceritanya, Gatot datang di Manado untuk menghadiri suatu acara. Saat itu Gubernur Sulut masih dijabat Ditjen Otda Sonny Sumarsono yang berstatus plt.
Mokodongan sudah tak mengenal Gatot. Sebaliknya Gatot masih mengenal Mokodongan.
“Pantas ia selalu menatap saya, sungguh saya lupa sama sekali,” kata dia.
Saat keduanya berjabatan tangan usai acara, Gatot meremas tangan Mokodongan dengan keras.
Gatot kemudian berbahasa Manado. “Ngana so lupa pa kita,” kata dia.
Barulah saat itu Mokodongan teringat teman masa kecilnya itu.
Gatot lantas mengundang khusus Mokodongan.
Keduanya berbincang layaknya sahabat lama, mengulang kisah masa kecil di Manado.
(RM/Dbs)