Korwil Jatim: Holiyadi
Jember, gemasamudra.com – Kepala Desa Tugusari Akhmat Khoiri bagai Raja Jawa tunggangi kuda saat menggelar Karnaval Pendidikan dengan tema Nusantara diikuti seluruh lembaga pendidikan di desa Tugusari, dengan start Lapangan Krajan desa Tugusari, dan finish Alun Alun Tugusari Nusantara, Sabtu, (20/9/2025) pukul 12.00 Wib.
Cukup unik, acara dibuka dengan rombongan kepala desa Tugusari Akhmat Khoiri, S.H. dan ibu kader PKK, dengan iringan Sound System Awa Audio yang digadang gadang menjadi Sound System Favorit meski sebagai pendatang baru.
Kepala desa Akhmat Khoiri nampak mengendarai kuda bersama beberapa perangkat lainya, sedangkan ibu ketua TP PKK desa Tugusari Khosidah nampak menjadi maskot memimpin rombongan TP PKK yang melakukan koreo dengan Instrukturnya Dena Qiyandra.
Berbagai tampilan dengan tema Nusantara, dan JFC dibawakan para peserta lembaga pendidikan mulai TK/RA/Paud, SDN/SDS/MI, SMPN/SMPS/MTS, SMK yang berada di wilayah desa tersebut.
Kepala desa Akhmat Khoiri dalam keteranganya menjelaskan bahwa karnaval yang diadakan merupakan wadah mengenalkan, sekaligus pelestarian budaya.
“Kegiatan karnaval dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia ini menjadi wadah bagi masyarakat Tugusari untuk mengenalkan sekaligus melestarikan budaya nusantara. Melalui keberagaman kostum, tarian, dan kreasi yang ditampilkan, kita tidak hanya merayakan kemerdekaan tetapi juga menanamkan nilai cinta tanah air serta kebanggaan terhadap warisan budaya bangsa kepada generasi muda. Semoga semangat gotong royong dan persatuan yang tampak dalam karnaval ini terus hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tugusari,” Jelasnya.
Tanggapan muncul dari kepala sekolah SDN Tugusari 05 Moch Jamil Yanuar, S. Pd. Menurutnya Karnaval bukan hanya tentang hiburan, namun juga pembelajaran berharga tentang pentingnya menjaga tradisi.
“Alhamdulillah, karnaval pendidikan Tugusari yang mengusung tema budaya nusantara berjalan dengan sukses dan meriah. Anak-anak mampu menampilkan kreativitas sekaligus mengenal lebih dekat kekayaan budaya bangsa. Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga pembelajaran berharga tentang pentingnya melestarikan tradisi dan menjaga persatuan di tengah keberagaman. Terima kasih kepada seluruh guru, orang tua, dan masyarakat yang telah mendukung, sehingga anak-anak kita dapat tampil percaya diri sekaligus bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia,” Pungkasnya. (Tim)