Pringsewu– Polres Pringsewu mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk menangani musibah banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Pringsewu.
Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra menyampaikan komitmen tersebut saat meninjau langsung kondisi di Pekon Sidoharjo, Kecamatan Pringsewu, yang menjadi salah satu titik terdampak terparah.
Sebanyak 1.231 warga dari 300 kepala keluarga (KK) yang ada di Pekon Sidoharjo terdampak banjir akibat luapan Sungai Way Bulok. Luapan ini dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir, ditambah kiriman air dari wilayah Kabupaten Pesawaran.
“Kami telah mengerahkan seluruh sumberdaya untuk melakukan penanganan banjir di setiap wilayah terdampak. Proses evakuasi dan pengaturan lalu lintas di lokasi banjir terus dilakukan secara terpadu bersama TNI, BPBD, dan instansi terkait lainnya,” ujar AKBP Yunnus, Senin (20/1).
Selain itu, Polres Pringsewu juga telah mendistribusikan sejumlah bantuan seperti sembako, nasi kotak, air bersih, layanan kesehatan, dan juga obat-obatan kepada warga terdampak.
“Koordinasi dengan berbagai pihak, seperti BPBD, Basarnas, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial, terus ditingkatkan untuk memastikan langkah penanganan banjir berjalan optimal, ” tambahnya.
Yunnus berharap banjir dapat segera surut sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Namun, ia tetap mengimbau warga agar waspada dan terus memantau informasi cuaca dan potensi banjir susulan melalui media yang ada.
” Saya ingatkan masyarakat untuk segera melaporkan kendala di lapangan kepada Polri, khususnya kepada Bhabinkamtibmas yang telah disiagakan di setiap lokasi terdampak, ” kata dia.
Sebagai informasi, hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Pringsewu dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir melanda setidaknya di tiga kecamatan, yakni wilayah Kecamatan Pringsewu, Gadingrejo dan Ambarawa. Selain merendam pemukiman penduduk, banjir juga menggenangi ratusan hektar sawah yang belum lama ditanami yang berada disepanjang aliran sungai Way Bulok.
Sebagai informasi, musibah banjir ini menjadi yang terparah kedua setelah bencana serupa terjadi pada 2017 laku, dimana akses menuju pusat Pemkab Pringsewu hampir terputus akibat tingginya debit air.
Dengan kondisi yang ada, Polres Pringsewu bersama instansi terkait terus berupaya mengantisipasi dampak lebih lanjut dari banjir, termasuk potensi kerugian material yang lebih besar dan risiko kesehatan bagi warga terdampak. (*)