Gema Samudra, Healty
Kesehatan | Setiap orang pasti “ngupil”. Kesukaan “ngupil” ini tergolong menyenangkan, dan ternyata hampir dilakukan oleh setiap orang tanpa melihat usia. Meski ada yang menyebut “ngupil” adalah kegiatan yang bermanfaat dan mengasyikkan, namun ada pula yang menyebut “ngupil” adalah perilaku manusia yang dinilai negatif, jorok, dan berbahaya. Bahkan bisa menyebabkan efek kematian. Benarkah “ngupil” ini berbahaya?
“Ngupil” (dalam bahasa Inggris : boogies, bogeys) adalah kegiatan manusia membersihkan kotoran atau benda asing yang ada dalam hidung. Membram mukosa di rongga hidung akan dihasilkan dan diproduksi terus menerus setiap hari, yang akan mengering karena kelembanan udara, dan membentuk padatan yang kita sebut upil. Sekreta yang kering ini akan menempel pada rambut kecil (silia) di rongga hidung.
Selain itu, lendir yang mengering dan mengeras ini biasanya akan menyebabkan sensasi iritasi yang memunculkan rasa gatal. Sensasi itulah yang memicu orang untuk mengupil. Kebiasaan mengupil sering disebut sebagairhinotillexomania.
Alasan seseorang “ngupil” ada berbagai macam. Hal ini menyangkut perilaku psikologis yang tidak disadari seperti ketika sedang bengong atau sedang memikirkan sesuatu. Sama seperti kecenderungan orang menggigit kuku atau mengisap jempol yang tanpa sadar dilakukan di tempat umum. Aktivitas mengupil terkait dengan perasan negatif yang mengganggu pikiran seseorang sehingga tak sadar manusia melakukannya di depan umum.
Selain itu, hidung biasanya memiliki kepekaan sendiri terhadap rangsangan dari luar. Hidung mudah teriritasi oleh bahan-bahan yang memicu seperti bahan kimia, bau-bauan, polusi udara, atau zat yang memicu alergi lainnya. Saat hidung teriritasi maka akan timbul rasa gatal, bersin, bahkan mengarah ke gejala flu.
Meski ditemukan ada manfaat yang bisa kita ambil saat seseorang mengupil, ada juga dampak yang membahayakan bagi tubuh. Bahkan dalam beberapa hal mengupil bisa mengarah ke kematian.
Virus flu merupakan jenis penyakit Menilar melalui udara dan banyak cara lainnya. Salah satunya bisa ditularkan oleh diri sendiri melalui tangan yang kotor. Bila terinfeksi flu, biasanya akan berlanjut sampai ke gatal-gatal hidung, radang tengorokan, bersin-bersin dan akhirnya terserang flu-pilek. Tangan yang tidak bersih (tidak higienis) bisa menjadi medium infeksi pada rongga hidung.
Rambut silia berfungsi menyaring debu, bakteri dan virus patogen, serta benda-benda asing yang masuk ke rongga hidung. Tanpa silia semua jenis penyakit patogen yang menyebar melalui udara dapat masuk dengan leluasa ke tubuh. Masuknya jari saat “ngupil” ke rongga hidung berisiko bisa merontokkan silia tersebut. Silia akan menipis dan berangsur menghilang sama sekali. Tanpa silia (sebagai filter alami) maka virus dan bakteri akan mudah masuk ke dalam tubuh.
Jari dengan kuku tajam, memang mempermudah untuk mencongkel sekreta kering yang menempel. Namun rongga hidung rawan terluka akibat terkena kuku panjang. Di rongga hidung terdapat pembuluh darah, bila mengenai pembuluh darah maka akan terjadi mimisan. Darah akan keluar dari luka yang terjadi.
Hati-hati saat mengupil, karena bila terlalu dalam mengorek akan menyentuh sinus bagian dalam yang berdekatan dengan otak. Ada tulang yang disebut sebagai tulang ethmoid yang memisahkan hidung dan otak. Jika saat mengupil tidak hati-hati, maka akan menusuk tulang ini. Akibatnya cairan di otak akan bocor dan bisa menyebabkan meningitis, yaitu radang selaput pelindung sistem syaraf pusat.
Dampak dari mengupil seperti di atas, bisa berlanjut dan menyebabkan infeksi, sakit dan meninggal. Waspadalah dalam mengupil.
Bagi yang terbiasa mengupil, ternyata aktivitas ini ada manfaatnya asal dilakukan dengan benar. Agar terhindar dari efek negatif saat mengupil, ada beberapa hal yang harus Anda lakukan saat mengupil, sebagai berikut :
Jangan mengorek hidung terlalu dalam sebab bisa mengacaukan fungsi organ. Rongga hidung berguna sebagai filter terhadap masuknya kuman, bakteri dan virus. Kebersihan tangan juga akan menghindarkan ronga hiodung dari infeksi akibat tangan kotor.
Gunakan spray khusus untuk membasahi rongga hidung, misalnya dengan saline nasal spray agar kelembaban rongga hidung terjaga. Usahakan rongga hidung terjaga kelembabannya, tidak terlalu kering dan juga tidak terlalu basah.
Sebelum mengupil sebaiknya memotong kuku terlebih dahulu agar tidak melukai rongga hidung. Haluskan permukaan kuku sehabis dipotong. Hal ini untuk mencegah agar tidak menimbulkan infeksi karena ada kotoran dalam kuku.
Jangan menarik terlalu keras sekreta kering yang didapatkan saat mengupil, karena akan berdampak negatif. Lebih baik hidung dipencet atau digoyang-goyang agar sekreta kering terkelupas dengan sendirinya.
Biasakan untuk mengeluarkan ingus saat pilek dengan tuntas dan tidak lagi bersisa. Dengan demikian tidak akan tersisa sekreta yang mengering. Usahakan ketika mandi atau wudhu, membersihkan rongga hidung dengan air hingga bersih.
Saran terakhir ini, lebih menyangkut pada kesehatan dan etika sosial. Cuci tangan yang bersih sehabis mengupil.
Meskipun terdapat bahaya kebiasaan mengupil, namun sebenarnya manfaat mengupil sangat baik, terutama bagi kebersihan rongga hidung. Hal ini diperkuat oleh beberapa penelitian, seperti berikut :
Prof. Dr. Friedrich Bischenger, seorang dokter spesialis paru dari Austria, berpendapat bahwa mengupil adalah salah satu cara sehat untuk kesehatan hidung. Hidung akan bertambah sehat, bersih, dan tubuh akan merasa nyaman. Jari kita efektif dapat mencapai tempat yang tidak bisa dicapai oleh sapu tangan. Hidung Anda akan jadi lebih bersih.
Bahkan mengupil dikatakan Dr. Scott Napper, ahli Biokimia dari University of Saskatchewan, Kanada, bukanlah suatu tindakan yang jorok tetapi justru sebaliknya. Pembersihkan upil(mengupil) akan mengurangi kotoran dan bakteri yang terperangkat dalam kotoran yang mengering tersebut dan akan memperlancar pernafasan.
Bahkan mengupil disarankan dilakukan setiap hari untuk kesehatan hidung. Ungkapan senada dikatakan juga oleh Sidney Tarachow dari State University of New York, yang mengatakan mengupil sebagai aktifitas yang berguna.
Penelitian yang dilakukan University of Winsconsin, di Dane County, Winsconsin, Amerika Serikat, yang melibatkan 200 orang partisipan mendapatkan kenyataaan bahwa mengupil dilakukan secara universal oleh sebagian besar manusia. Sekitar 91% responden mengupil untuk membuang kotoran yang ada di hidung.
Sumber : Dbs/sdr
Facebook Comments Box