Korwil Jatim Holiyadi
BONDOWOSO, Gemasamudra.com – Upaya mendorong kemandirian ekonomi perempuan terus diperkuat. Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN Kebun Blawan berkolaborasi dengan Tamara Management menggelar pelatihan budidaya jamur tiram, Senin (22/12/2025), di Aula Kantor Induk PTPN I Regional 5 Kebun Blawan.
Kegiatan ini tidak sekadar pelatihan teknis, namun menjadi langkah strategis membangun jiwa kewirausahaan perempuan berbasis potensi lokal yang realistis dan aplikatif. Pelatihan tersebut menggandeng Mitra Jamur Indonesia sebagai narasumber praktisi profesional.
Sebanyak 30 anggota IKBI mengikuti pelatihan intensif ini. Selain itu, kegiatan turut melibatkan lima elemen kolaborator yang mendukung ekosistem bisnis, praktik lapangan, hingga publikasi kegiatan, serta dihadiri lebih dari dua mitra media.
Ketua IKBI PTPN Kebun Blawan, Ibu Santi, menyambut positif kegiatan tersebut. Ia berharap pelatihan ini menjadi titik awal tumbuhnya semangat wirausaha bagi anggota IKBI yang mampu dikembangkan secara mandiri dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini diharapkan tidak berhenti pada pengetahuan, tetapi bisa diterapkan dan menjadi sumber penghasilan baru bagi keluarga,” ujarnya.
Sementara itu, Founder Tamara Management, Tamara Firstanty, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan sosial Empowerin, yang fokus pada pemberdayaan perempuan melalui kolaborasi dan akses terhadap ekosistem yang tepat.
“Bagi kami, ini bukan sekadar pelatihan. Ini adalah ruang harapan, tempat perempuan merasa didukung, dihargai potensinya, dan berani melangkah,” ungkap Tamara.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini diukur bukan hanya dari keterampilan teknis, tetapi juga dari tumbuhnya kepercayaan diri dan mental kewirausahaan para peserta.
“Harapannya, ke depan anggota IKBI bisa melangkah lebih jauh sebagai pengusaha jamur yang mandiri dan berkelanjutan,” tambahnya.
Melalui sinergi ini, IKBI PTPN Kebun Blawan dan Tamara Management menegaskan komitmen bersama untuk menghadirkan kegiatan berdampak nyata, memperkuat peran perempuan, serta membangun ekosistem usaha berbasis komunitas yang berdaya saing.(**)






