Menu

Mode Gelap

Tanggamus · 7 Okt 2021 19:37 WIB ·

Sarat Penyimpangan serta Tabrak Aturan PKT Pembangunan Drainase Pekon Sukamaju Diborongkan


Sarat Penyimpangan serta Tabrak Aturan PKT Pembangunan Drainase Pekon Sukamaju Diborongkan Perbesar

Gemasamudra.com

TANGGAMUS (GS) – Melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Pekon Sukamaju, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus melakukan pembangunan infrastruktur berupa saluran drainase sepanjang 300 meter.

Memet Kepala Pekon Sukamaju, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus

Namun pada proses pelaksanaan pembangunan drainase tersebut terkesan penuh dengan banyak permainan yang mengarah pada penyimpangan.

Pasalnya, awal dari pelaksanaan pada penggalian tanah tidak menggunakan tenaga manusia malah sebaliknya menggunakan alat berat berupa excavator, serta upah yang dibayarkan bukan menggunakan sistem harian melainkan diborongkan. Hal ini jelas dalam proses pelaksanaan pembangunan drainase Pekon setempat tabrak aturan Padat Karya Tunai (PKT).

Klik Gambar

Menurut keterangan Romim, salah seorang warga setempat juga tenaga tukang pada pembangunan drainase tersebut, bahwa memang penggalian siring menggunakan alat berat.

Baca Juga :   Pembinaan Camat Limau sia-sia, Kakon Pariaman Diduga Tetap Salah Gunakan Wewenang Selewengkan Dana Desa

“Kalau penggaliannya memang menggunakan alat berat excavator,” kata Romim, kepada media ini, Selasa (28/9/21).

Lantas upah yang dibayarkan pada pekerja, jelas Romim kembali, bahwa kegiatan tersebut diborongkan meteran oleh pihak Kepala Pekon Memet bukan secara upah harian.

“Kalau untuk upahnya bukan harian tapi borongan, untuk borongannya perseratus meter sebesar Rp7.000.000,-,” jelasnya.

Baca Juga :   Tak Mampu Berobat, Balita Penderita Hidrosefalus Butuh Uluran Tangan

Selain itu, lanjut Romim, fisik pembangunan sudah mengikuti intruksi dari pihak pelaksana kegiatan. Namun pada kenyataannya dilapangan terlihat pemasangan batu tidak menggunakan hamparan pasir, serta ditambah lagi material batu yang digunakan bukan batu belah seutuhnya melainkan bercampur batu bulat.

“Karena salurannya masih tergenang air hujan maka belum kita kasih hamparan pasir, kalau untuk batunya kami kurang tau yang jelas kami hanya bagian pekerjanya saja,” tambah Romim.

Baca Juga :   Raker Pertama Pengurus IWO Pringsewu: Fijay akan Bangun Sinergitas dengan Pemkab Setempat

Sementara itu, Memet Kepala Pekon Sukamaju, saat dikonfirmasi dikediamanya bahwa pembangunan drainase dari anggaran dana desa perubahan tahun 2021. Ia (Memet) juga mengakui jika saat pekerjaan penggalian tanah memang menggunakan alat berat, sedangkan untuk upahnya sendiri berbanding terbalik apa yang disampaikan oleh Romim, menurut pengakuan Memet kepada media ini bahwa pekerjaan diborongkan perseratus meter sebesar Rp15.000.000.

“Benar penggalian tanahnya pakai excavator karena masyarakat banyak yang tidak mau, kalau untuk upahnya kita borongkan 15 juta perseratus meter,” akunya.(Tim)

Facebook Comments Box

Artikel ini telah dibaca 2 kali

Baca Lainnya

Keberadaan Tambang Ilegal di Pekon Hilian Baji Bikin Resah Warga, Rusak Akses Jalan dan Lingkungan

25 Januari 2025 - 18:24 WIB

Kuat Dugaan SMAN 1 Limau Pungut SPP dan Uang Bangunan, Berdampak Penahanan Ijazah Siswa Lulusan

5 Desember 2024 - 13:24 WIB

Satresnarkoba Polres Tanggamus Limpahkan Dua Tersangka Narkotika ke Kejari

18 Oktober 2024 - 10:55 WIB

Polsek Talang Padang Tangkap Dua Resedivis Terduga Penyalahgunaan Narkotika Jenis Sabu

2 Oktober 2024 - 10:23 WIB

Polsek Wonosobo Ungkap Kasus Pencurian dengan Kekerasan

23 September 2024 - 16:57 WIB

Polsek Wonosobo Ungkap Kasus Diduga Penadahan Handphone Sekaligus Narkoba

16 September 2024 - 18:48 WIB

Trending di Berita Terkini