METRO (GS) – Hari pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei harus tercoreng oleh perilaku pelaku pendidik di Metro Kota.
Perselisihan pendidik dilingkup SD N1 Metro Pusat menguak kebobrokan perilaku pendidik di lingkup sekolah tersebut. Selain adanya pungli yang diduga dilakukan oleh kepala sekolah, terkuak juga adanya perbuatan amoral photo setengah bugil yang diduga diperankan oleh KSP salah satu pendidik sekolah dasar tersebut.
Pola penanganan kedua kasus tersebut pun seperti setengah hati dan terkesan menutupi fakta dari hasil pemanggilan yang dilakukan oleh dinas terkait, sebelumnya Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Metro Puspita Dewi kepada media ini mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan pemanggilan.
Dikatakannya terkait pungli tidak ditemukan pemotongan gaji terhadap pegawai honor, sedangkan terkait perbuatan amoral Puspita berkilah bahwa photo tersebut hasil editan. Senin (24/4)
” Sudah kami panggil, dari pengakuan kepsek tidak ada pemotongan gaji honorer, terkait photo yang diberitakan dari pengakuan yang bersangkutan photo tersebut hanya hasil editan.” ungkap Puspita.
Berbeda dengan keterangan dari Puspita Dewi, menurut sumber terpercaya dari media ini mengatakan bahwa oknum Guru pemeran Foto setengah bugil berinisial KSP pada Minggu lalu sudah dipanggil oleh pihak dinas didampingi oleh Kabid Dikdas serta Kepsek SDN 1 Metro. Kemudian KSP sudah menyatakan pengakuan bahwa soal foto tersebut benar adanya.
” Bahkan pengakuannya dituangkann diatas kertas bermaterai,” ucap sumber yang bertugas di dinas setempat.
Inspektur Pembantu Bidang III pada Inspektorat Kota Metro Yosefa justru terkejut dengan pertanyaan yang diajukan oleh wartawan ini saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (28/4) kemarin.
” Loh saya baru dengar malah, kalau ada pemotongan gaji disekolah itu, coba saya dikirim link beritanya,” pinta Yosefa.
Yang sedang kami tangani saat ini lanjut Yosefa adalah soal photo yang dinilai melanggar susila sebagi seorang tenaga pendidik.
“Kemarin mereka kami panggil hanya terkait photo dan saat ini sedang kami proses dan nantinya hasil dari pemeriksan dituangkan dalam bentuk rekomendasi untuk disampaikan kepada walikota, karena beliau yang berhak memutuskan,” lanjutnya.
“Mengenai dugaan pemotongan gaji, akan segera kami proses dan tindak lanjutnya akan memanggil kepala sekolah dan pihak terkait, untuk mengumpulkan bahan keterangan,” tutupnya.
Penulis : (Redaksi)